Hala Tebing Lereng Berikutnya



Hala Tebing Lereng Berikutnya




Keramaian juga atur arti keramaian Istimewa, relatif kemudian menjadi bagian istimewa ialah hidup, juga kebencian rasanya sedekat berseberangan dengan istimewa.

Tapi jarak rasa dari siapalah peran hidup, para manusia, ingin istimewa seolah daulat tentang apalah asumsi cerita ini terdekat dengan siapa kita manusia.

Gembira rasa cinta membuatnya ingin lalu juganya tingkatkan tinggi pundak atau posisi tingkatkan pundak seolah tebing. Tetapi maka juga tebing jarak tebing di hormati beda satu sama lain walaupun diantara, dasarnya pengertian ialah bentangan lereng diantara lereng jarak itu sedakat paham ialah proses manusia merenungkan atur hidupnya diatur keramaian apalah.

Hingga cuaca keramaian, lalu, sedekat aku lahir tidak mengira lahir larangan, jika dari panas atau bara api dimana matahari, maka tebing-tebing batas tebing itulah rahasia hala tebing lereng berikutnya, lalu apakah hidup cukup.

Diatur juganya hidup batas, diseberang cukup, lalu aku lahir diatur dimana tebing sedekat tebing yang mana bertanya diantara keramaian rasa gembira menjadi manusia dengan jarak lereng lereng pemikiran mereka dan diriku berwariskan rahasia lain dari keramaian mengaku mereka orang Indonesia.

Panas bara api, panas cuaca negeri di bawah awan lalu keramaian pikiran kabut mereka, atau rasanya kelabu abu-abu, tapi sombong rasa keramaian mereka.

Panas bara api, matahari juga kabut dirias abu-abu dihampas angin dimana sementara tebing-tebing misteri hidupku lahir rahasia di, atur, istimewa keramaian apalah identitas arti kriteria yang syarat bercerita tentang bara api kisah, dari hampas abu-abu yang radiannya debu-debu, berkas pagi dengan abu rokok juga, ialah anak sekolah yang kemarin sd pindah dari jogja ke bandung padahal lahir di sedekat mendarat peran kriminalsiniumsiology arti istimewa keramaian musibah hidupku. Oh Jakarta…,

Keramaian korek di putar-putar, kriteria lintas kriteria bukan rokok tapi permen karet, jenuh mulai pahit rasa juga, korek bagai jayakarta atau jakarta bagai berulang ingat kuputar-putar di jelasakan sejarah, flip flick sindrom tapi kubiarkan kutulis dalam jurnal, bagaikan jurnal tertulis dalam sejarah, flip flick ideal seolah diputar tujuan mengapa dari jayakarta menjadi keramaian jakarta.

Flip flick itulah juga sedekat flip flick jemari tanganku, rasa mabuk menjadi peran terlanjur lahir di himpunan remaja calon sepundak keramaian kriminalsiniumsiology terlahir baru tebing hormatnya, belum sadar musibah semakin kelabu menjadi musibah makin suku katakan kosakata, biarkan rahasia hilang dan berikan aku kebebasan bernafas, masih sibuk dimana flick flip, tuas masih objektif memompa jaga darahku menelan heroin demi musnahkan hala rahasia. “Oh Anjing ini baru enak!” dia lupa kemarin tertidur pertama kalinya bentangkan rasa bebas jadi mekanisme, lapang luas dari hala-hala bernafasnya, jaga dirinya melihat flick-flip setelah geletak tebing sadarnya, merayap mabuk flick-flip jatuh geletak, jarum suntik lintas diantara waktu atau lintas dibiarkan tertidur mensuntik heroin setelah hala atau hulu heroin merasuki dirinya, di ambil alih bentangan lain atur hidup seolah ada yang lebih indah setelah tebing tinggi itu.

Aku terbangun selalu di batas, selalu dibatas solarium beda dimana angkasa menatap bumi dengan rasa kesal rahasia apa hidup belum sadarkan diriku dari masalalu, sedekat masih planet lain. Rasa oh sedekat bila angkasa atau di luar tebing bumi, rasa oh lereng-lereng, juga oh jarak tebing, wahai oh tuhan.

Lahir keramaian porsi apa aku dalam kelabu, tebing sepundak hormat apakah yang kucari dari pemikiran dimana depan rumahsiniumsiologi atau keluarga teras berdirikan diriku jadi orang yang sepuh jika tua jadi perokok masih istimewakan keramaian abu-abu rokok dilantai tempat kamarku merokok, dengan selalu hala tebing lereng berikutnya, bukan sedekatkan diri pada ayah atau ibu?

Hingga ramal atau ramalium lintas diantara jika ringkas sepuh tua diriku bertanya siapalah semata dimana peranlah kini terlanjur namun rahasia rasanya aku lupa sesuatu. Dimana demi sejarah bertanya asumsi apakah dari heroin atau apalah akhirnya argumen peran keramaian takdirku berarti.

Aku bukannya hidmat menjadi bagian dari adegan yang dimana peran arti hidupku, jauh dari pustaka berpustaka peran bijaksana, dimana asumsi akhir ialah argumen calon kriminalsinium sedakat remaja, aku terjebak kesal atau kecewa tapi paham akhirnya lintas kala dimana bertanya keramaian batas larangan ini mengapa sampai di katagori jiwaku terlanjur membentangkan asumsi kriteria, hingga patah hatiku sedekat teras berdiri bentangan patah hatiku membara bara kecewa bersuka duka teras berdiri kelabu di terangkan sisi gelap atau sisi kelam melihat sedekat keterangan aku lahir di hala rahasia apa atur hidupku.

Keramaian atur hidupku lalu kecuali batas, dari diseberang atau sekedar rasa ingin memiliki arti tetapi, ideal arti malah cinta lalu keramaian masih di atur sisi lain atur keramaian jarak matahari apapun kuadran dimana tebing hormatmu atau kita berdiri, hendak gapai di balik rahasia, benci sendiri namun sebab kemarin pindah anak sd jadi anak bandung berakhir di keramaian batas peran.

“Apalah peran bebas?”

Keramaian bentang alasan apa diriku bentang semata juga batas apakah kecualikan remaja tanpa cinta lalu salah duga ideal sebuah umum keramaian arti kesepakatan peran bebas?

Katagori jiwaku ini berdiri dari bagai bayang desir debu bawa diriku lahir melalui sawala waktu, lintas sawala waktu dari di tatap kalista perbintangan dari apapun keramaian zodiak lahir aku bagai rumput sedekat rasa batas geraknya rumput menemukan air.

Aku bukanlah tebing tapi jika aku berdiri di ketinggian bagai rumput yang debu benih rumputnya di hala tebing lereng berikutnya jarak tumbuhku tidak sedekat saudara atau keluarga, maka lintas suka duka, ini semata rasa simpan sedih ijin peran teras dasarnya akal sedang hilir dari hala bermuara.

Bagai empatpuluh empat tahun yang lalu keramaian lahir, dari takdirnya himpunan arti keluarga.

Dari tebing-tebing hormat, apalah ingin rahasia masih diatas ubun tebing sisi tampaknya langit, serasa lahir lebih cepat diantara kalista, atau muara itu bagai simpan arti rotasi apalah rotasinium dimana kuadran objektif keramaian peran atur hidup takdir.

Demi kalista atau rias menghias dimana kemarin dari lahir langit baru demi berbuahnya wahana universinium beda dalam lahir peran dimana diriku, kelabu lalu di terangkan radian dari arti kalista sedekat wahana nebula yang ragam pengulang arti mengapa satu bintang yang lahir bernama nova, menjadi wahana arti cinta ideal seolah selamanya teman.

Sungguh, daulat rias kebaktian radian para bintang bertias sedang bercahaya dari remaja atau sedekat kini umur rasa transisi gerak batasku berdiri jadi rumput yang pijak sebelum bayang sadar tapi terlambat sadar waris arti alam takdir waris kondisi di keramaian arti fisikasittiumic yang akomodasikan lahir seolah pikir pijak akarku tumbuh jadi rumput dari sawala pertambahan waktu hala bernafas merayap lebih tambah permukaan kolum tumbuhnya rumput berupaya rupasiniumkan posisinya kekurangan memaksa relatif tapi sedih kehilangan cinta ideal arti teman. Dari semua perumpamaan sedekat umur kumulai cerita kisah keramaian sisi jayakarta yang di putar bagai radian hala dansa lihat hulu dansa putar jayakarta menjadi jakarta bukan tidak hala tebing lereng berikutnya.

Atau kelam bagaikan kau terima tantangan di tatap kalista langit jika seberani setinggi tebing apa kau ingin dihormati untuk rahasia ajaib tawar menawar seolah jugalah dari tinggi terbing sedekat sungai kau tahu tetap hidup setelah loncat dari seolah lahir terbawa angin di tebing tinggi lalu merasa gersang menjadi rumput yang sawala kala hala hujan atau cuaca tanpa air maka radian terangkan kelabu hidupku di argumen cerita hilirkan muara hala sesungguhnya, berikutnya dari juga berikutnya keramaian apalah mengigatkan rasa cacat lupa ingatan siapa diriku sejak umur empat tahun.

Kau bisa bayangkan aku sekarang sedekat terbaik di tempat berperan kreasi dalam sedekat adegan seolah indahnya panorama pantai, walaupun tanpa nova dari rasa ideal itu.

Sungguh kemarin bagai rumput tumbuh di tebing kering yang tertuai angin liar keramaian peran jarak buat batas peran mengapa cacat hidupku belum idealkan rasa kehilangan namun aku tahu ibuku bersuka duka sebab, apapun dengki benci diriku pada orang tua, bagaikan lahir anatomisinium rahasia apalah, tubuh, balita inilah dari muara, keramaian, mekaniksiniumic itulah, unittium apa itu, dermagasittiumic yang umum di sebut rahim, simbol atur waris arti simbol daulat dan layak, akomodasinium pustaka manusiawi yang akomodasiniumkan validasi kisah jejak cinta.

Seperti sesungguh kemarin aku bersukur benciku atau dengki diriku musnah sebab, hanya mengapa musibah terlalu berbelit-belit, hingga dia sibuk pergi menjadi kriteria penyidik itu dari adiknya yang gembira hidupnya harus berakhir menjadi tulisan kolum-kolum berita argumen yang aku asumsikan aku bukan rumput yang lahir di tebing setinggi apalah sedekat awan namun tidak sedekat simbol daulat arti majestic seorang saudara perempuan yang mencoba merayap kelamkan kelabu peran keramaian bukan tidak tahu rasa telah kehilangan adiknya yang di pivot korbankan jadi cacat sakitnya, sakit kriteria cacat sakit kriteria aku tertular ikut sakit, dari sedih bahkan lereng terlalu jarak mudah paham bertanya argumen apa.

Bayi lahir Anatomisinium Lahir identitasku Indonesia, “kaptif sidik beda cara pandang musibah ibuku?” argumen apalah salah.

Horor humor, diriku meringis bersuka duka, atau kelabu kriteria musibah, tapi, sedang peran kaptif, pandangan apa pada forensik, yang terkait, Indonesia, namun masih relatif, Indochina jayakarta, bentang di keramaian, asumsi, ingat mengapa, tanteku Dice Budimulyono, peran disdaulatsittiumic, atau sebuah, adegan sesederhana horor kaptif paham rakyat, memulai sidik komentar, kejam, di keramaian asumsi, yang membuat, bencana kepada keluarga, presiden, suharto merayap ragam relatif asumsi sedekat asumsinium misteri lebih sedekat jauh kurang percaya lebih tambahlah ideal apalah lebih salah. Tapi komentarsinium rakyat tidak samasittiumic serupa sama dengan diriku, sebab rasanya alibi, katagori kriteria syndrom forensik bidik objektifsinium kolum susunan lain kekuatan siapa keluarga presiden suharto seolah alibi itu setelah sesunggunya beralasan sidik benci forensiksiniumic akomodasi angka figurasinium nilai tukar trade rupiah, kaptif peran asumsi kolumsinium-kolum, kalau dia kriteria kaptif TKR dari jaman sebelum era argumen tahun alibi dulu dia merasa nilai trading lebih daulat atau monetary sovereignty di era Indochina. Mengapa Dice Budimulyono jadi korban padahal upaya pertahanan keluarga suharto di era ekonomi sedekat sukses membangun walaupun figurasinium angka memang merosot. Maka forensik rupiah sosial sindrom dari asumsi Indochina transisi Indonesia, di mana Albi pembunuh siapa korban Dice Budimulyono.

Varian lain asumsi ini mensangka, sebab pembunuhan berorentasi sedekat sejati bayangan batas lebih dirinya hendak lebih pahlawan tapi konyol TKR, di batas peran prospektus pidatonya, Namun argumen input output perannya Salah argumen, ini, kadin mungkin kaptif pikir, sehingga sungguh sedekat pengakuan cerita pembunuh, varian mudah ringkas, saja kecuali, ingin memahami ekonomi? Namun sedekat intuitif kaptif Ialah mandatory peran lebih mengapa harus berbelit belit pidato sulit prospektus prinsip akomodasinium figurasi angka, seolah masih terang rahasia dan misteri belum resolve ditutup-tutupi, sehingga dia sulit menjelaskan realita radian peran pengakuan peran tetapi juga misteri sawala bertambah atau tambahkan lain, hingga jadi pembunuh malah membuat pengakuan susunan kolum acak dengan telah membunuh lain sangka dia seperti adegan peran asumsi disangka asumsi dice budimulyono, strata hollywood lintas sawala, dulu kejadian atau berita acara lewat sidik sulit batas polisi memahami figurasinium apalah ekonomi dan trading rupiah?

Adapun kelabu transisinium komentar sawala arti berita indonesia belum jadi lebih di tunggu hebat, tapi malah dari dulu mengapa pernah sebab tidak trading eropa atau sekutu indochina ramaikan peran horor sengaja jepang bukan barisan bataskan beda di tahun rancangan tahun 1920 berinvasi dialog apalah keberatan satu pada agresinium jepang dari atau akhirnya invasinium trade Objektifsinium TKR diketahui bukan Para alignment Raden Officer sedekat Kolonial sekutu indochina pada ekonomi, trade jugalah batal treaty mensebabkan “invasisittiumic” di lancarkan dari agenda rapat assembly koloni indochina yang gagal itu kaptif.


Namun TKR itu Objektifkan Laras Alibinya yaitu “Guru” jika juga jurnal keamanan sedekat lebih motif seolah dirinya bisa berkedok teras pengulangan meyakinkan, tawaran menjadi tukar informasi sebab pembunuhan Dice Budimulyono bisa di asumsikan atau masih asumsiniumsiology rumit dari jauh sedekat lebih, arti pendakwaan jurnal lain lintas cerita yaitu, TKR, lebih paham sedekat kebangsawanan Para raden Officer.

Sementara musibah lain merayap bertubi tubi kepada lebih sedekat ke keluarga presiden suharto dimana sebelum misteri lain masih jugalah asumsi dimana susunan fasa pemetaan atau denahsinium peran mengapa motif ini bercerita varian lain.

Juga lalu satu unit, asumsi ini, tentang geografisinium dimana masih geografisittiumic yang lebih belum kini lintas mengapa merayapnya bangunan apalah gagal libere liberty do get for prefoward outlook the libere liberty atau sesederhana suku kata menjelaskan bahasa setelah kritikal mandatory transisinium siapa TKR pembunuh Dice Budimulyono, ialah trade global jurnal umum yang berulang gagal jelaskan radian raden officer of batavia.

Ada juga meninggalnya Dice Budimulyono siapa lebih jadi adik ibu saya.

Dimana dengki hati, diriku kecewa pada ibu urus asumsi membenci keluarga Presiden Suharto yang pernah di riwayatkan oleh adiknya Dice Budimulyono sedekat bakti peran wanita kepada saudara anak sesungguhnya peran hormat rumahsiniumsiology keluarga Presiden suharto dikecualikan jauh dari tebing hormat peran sidik ibuku.

Begitu juga lintas kalau sedekat peran, dari susunan juridifikasinium menimbang siapa kriminalsittiumic jahat itu di dakwa, dari asumsi dua katagorisinium faktor beda peran laga pidato mandatorium atau lebih akhir apalah juri sedekat putusan daulat sebuah deklarasi, tentang sebab pembunuhan Dice Budimulyono.

Adapun faktor kriteria pengulangan atau dimana figurasi input Almarhum Ibu Sutje Suwartini. SH, selaku Penuntut juga pemeran saudara satu pewaris rumahsiniumsiology, turunan kayak adik bersaudara, merasa malapetaka hingga berasumsi membela nama baik adiknya sebab bentang peran laga membela nama daulat kebaktian demi sentosa nama daulat kebaktian sesungguhnya lebih siapa Dice Budimulyono, setelah rumahsiniumsiology peran Dice dari suaminya, di mana asumsi sedekat pivot memetakan kriteria Dari, Siapa Tante Dice Budimulyono sedang akan berkebaktian mewariskan peran mewariskan anak ketiga yang belum lahir.

Adapun konflik antara Rumahsiniumsiology Presiden Suharto setelah sedekat mandatory teras waris peran baik siapa presiden suharto dari pendakwa sidik ibu (saya) pada anak-anak keluarga presiden suharto. Sawala lintas ada sedekat seolah asumsinium dari kecurigaan ingin tahu cerita peransiniumsiology apalah yang membuat ibu berargumen. Jika jalur Alibi pasti bisa ditemukan. Sejak berita buruk itu juga membuat cacat lupa diriku (saya) sebab traumatic monumental dirinya dapat kabar di jakarta telah terbunuh siapa Tante (saya) sedekat lebih tahun waktu sawala tahun Dimana Sidik sangka polisi dari sidik keramaian berita makin di urai dice setelah “Sarinah atau Jika Kadin?” kematian beliau sebab, pemetaan denah peran argumensinium lebih setelah relatifsiniumsiology pada relatif peran siapa profilsinium Dice Budimulyono sedekat apalagi argumen ragam di asumsikan di batas peran siapa lebih jika kebaktian Dice ke Ibu Tutut Suharto sebab header program keterangan kridibilitas peran Dice wanita pasti sesaat itu, di dalam lingkar batas peran Dice budimulyono dimana jika universinium pergaulan itu di arena lintas peran dalam orbitalsinium peran batas wanita dimana jarak para lelaki Kadin, tetapi jikanya inilah empasis jika juga jika Relatif Kadin terhubung berita acara dialog, dimana dulu sebab keterbatasan belum sama dengan lebih seperti saya coba lintas inti orbitalsinium apalah secara teori adegan batas peransiniumsiology tindakan sebuah laga. Mencari kritis siapa peran Orbitalsinium batas laganya TKR Terdakwa?

Juga dari kondisi, lain prospektus sosial, semakin tumbuhnya penyakit kriteria peransinium sosial, dari lahirnya asumsi komentarsiniumsiology buruk lahir setelah berita apa apalah pembunuhan dice budimulyono bisa seret pivot dan plot adegan rencana asumsi apa, dimana jauh radian apalah umum komentarsinium umum rakyat sesaat itu dimana tahun penyidikan lebih lama simpan kumpulkan. (sementara Ibu atau kakak dice, (saya) yakin beralibi simpan lebih porsi lebih traumatic sebab pada argumen, (dimana saya kaptif) yakin mandatory jelaskan prospektus akomodasinium salah susunan kolum dakwa) lalu sementara kaptif teori, Orbitalsinium teori menjelaskan sidik lain cerita lintasan namun terkait TKR dan Indochina dari alibi lebih sedekat juga jika Alibi TKR, Pada argumen Ekonomi dan mungkin asumsi pada jika ada keponakan siapa TKR sesaat (Alibi saya) berasumsi kelabu penembakan Dice sebab Ngalor ngidul obrolan Tema Film 80 filmologi Hollywood, telah sedekat asumsi tema topic hidup kritis modern jaman tahun itu.

Lalu apa orbitalsinium hubungan Pembunuh dengan anggota pejabat, sedekat sidik kecurigaan? Dari Teori Internal Orbitalsinium luar keluarga Rumahsiniumsiologi Keluarga Presiden suharto atau upaya mandatory prospektus lain menjelaskan lain informasi sedekat apa Pembunuh merayap, bisa memiliki nomer angka figurasinium nomer telpon, dimana buku telpon dari dimensinium sawala menjelaskan, adegan apalah adegansinium batas pengakuannya ialah kriminalsiniumsiologi dari ada tujuan agenda dimana disebut peran kedepan realitasinium siapa pembunuh dice budimulyono jika dalam teori skema orbitalsiniumic menggambarkan kaptif, jika batas, skema bagaimana polisi menemukan orang terdakwanya?

Ialah dakwasiniumsiology atau mencari alibi dakwasittiumic apalah yang dakwasinium ditemukan bahwa jurnal pertahanan Koloni Indonesia saat itu telah sedekat lebih bisa mendakwa asumsi berita acara sawala dari sawalasinium ragam adegan, terakhir bila, di temukan teorisinium peran orbit sang pembunuh lintas peran sesuai sekema paragaf kaptisinium susun valid. Dan apalah Nomer Telpon?

Dimana dimensinium Jaman sawala lintas soal kejadian Dice Budimulyono, sedekat jaman buku telpon yellow pages atau sedekat nomer dikasih oleh dice kalau kriteriasinium namun diatur cerita batas sesibuk peran ibu rumah tangga lebih dengan dua anak dan satu calon balita, dengan kebaktian karir kapan agendasinium terpikir jika juga, sisa relatif kebaktian arti siapa validasinium dice budimulyono yang apalah salah pada dulu dice jika, sedekat dice dalam denah dimensinium anak nongkrong berupaya bangun susun akomodasinium agenda barisan bisnis untuk kebaktian pemerintahan membesarkan mandatory peran dari rakyat untuk rakyat. Maka sedekat telah Kabinetsiniumsiologi mengapa di harap tidak mengecewakan publikasinium cerita dari sawala orde baru dimana presiden suharto, malah ikut jadi seolah merayap serangan bertubi tubi, padahal lebih sedekat soal kaptif tentang transinium ekonomi yang di diskomentarsittiumic clo seolah tidak ada tuju kebaktian baik bangun peran tujuan heading peran suharto pada mandatory kabinet menteri orde baru, tapi di hubungkan anggota kadin dan departemen jadi pengatar berita acara terjurnal jurnal pertahanan koloni dimana publikasinium Indonesia.























ORDER VIA CHAT

Product : Hala Tebing Lereng Berikutnya

Price :

https://ramalium-revenant.blogspot.com/2024/10/hala-tebing-lereng-berikutnya.html

ORDER VIA MARKETPLACE

Discussion